Ada yang beda dalam gelaran yudisium Fakultas Tarbiyah. Tidak hanya menentukan kelulusan mahasiswa, Fakultas Tarbiyah juga meluncurkan buku “Nur” yang ditulis salah seorang calon wisudawan pada Kamis (09/03) di Gedung Rektorat Lantai III.
Sebanyak 106 mahasiswa telah menuntaskan syarat akademik dan kemahasiswaan, 83 mahasiswa dari Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), dan 23 mahasiswa/i dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA).
Kegiatan yudisium Fakultas Tarbiyah berlangsung meriah setelah Wakil Dekan, Ustadz Ainul Yakin, M.Pd.I. membacakan lulusan terbaik akademik dan penulis skripsi terbaik. Dalam SK lulusan terbaik akademik PAI, Nur Lathifah Aini, S.Pd., asal Aceh dinobatkan sebagai lulusan terbaik pertama dengan IPK 3,77. Ummil Azizah, S.Pd. asal Sumenep lulusan terbaik kedua dengan IPK 3,68 dan Nurul Hidayah, S.Pd., asal Kalimantan Tengah sebagai lulusan terbaik ketiga dengan IPK 3,66.
Sementara lulusan terbaik akademik pertama PBA, diberikan kepada S. Mailah Rosa asal Sumenep dengan IPK 3,62. Kedua, diberikan kepada Maghfirotul Hasanah asal bangkalan dengan IPK 3,61, dan lulusan terbaik akademik ketiga diberikan kepada Aep Saepudin asal Jawa Barat dengan IPK 3,61. Masing-masing penghargaan diserahkan oleh Kaprodi PAI, Dr. Ach. Nurholis Majid, M.Pd. dan Kaprodi PBA, Dr. Izzat Amini, M.Pd.
Apresiasi penulis skripsi terbaik PAI diberikan kepada Nur Lathifah Aini, S.Pd., Fitrotul Jannah, S.Pd., dan Nurul Hamzah, S.Pd. sementara penulis skripsi terbaik PBA diberikan kepada Fuad Salim, S.Pd., S. Mailah Rosa, S.Pd., dan Fahmi Hasan, S.Pd.
Dalam sambutan yudisium, Dekan Fakultas Tarbiyah menyampaikan dua poin penting. Pertama, bahwa wajah terbaik IDIA bukan berada pada dosen yang mengajar di dalamnya, melainkan terletak pada wajah mahasiswa/i itu sendiri. “IDIA ini akan menjadi lebih hebat, bukan karena kami hebat, tapi karena kami berada di antara orang-orang yang hebat, calon wisudawan ini.” Menurutnya, satu-satunya hal yang paling diharapkan para dosen setelah melepas mahasiswa/i nya adalah mendengar kabar anak didiknya. “Hanya kabar kalian yang kami harapkan. susah-senang, kalian tetaplah bagian dari Fakultas Tarbiyah.”
Selain itu, Dekan yang jebolah Libiya itu mengungkapkan bahwa sudah sejak sedari dulu ada usulan untuk menaikkan SPP. Namun, jawaban Kiai sangat menggetarkan, “kalau semua kampus hebat bayarnya mahal, terus gimana anak desa bisa mendapatkan pendidikan yang baik?”
Fakultas Tarbiyah tidak hanya menggelar seremonial yudisium, dalam kesempatan yang sama, Fakultas Tarbiyah juga me-launching buku karya calon wisudawan berjudul “Nur” yang menceritakan pengalaman selama menjadi mahasantri di IDIA Prenduan.
Kegiatan yang dihadiri oleh seluruh dosen Fakultas Tarbiyah kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video ucapan selamat dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Najmi Faza, M.Pd. (DL/AJMI)